ads
ads
ads

TIDORE, TERBITMALUT.COM — Tim tiga Pengendalian Inflasi dalam rangka eksekusi program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, siang ini tancap gas melakukan rapat tim pada Kamis, (6/3/2025) di ruang rapat Sekda Kota Tidore Kepulauan.

“Usai acara paripurna penyampaian pidato wali kota di DPRD, kita tim 3 yang ditunjuk wali kota langsung eksekusi”, ucap Abdul Hakim Adjam, Staf Ahli Wali Kota selaku koordinator tim pada saat memimpin rapat tim 3 pengendalian inflasi tersebut.

Abdul Hakim juga mengatakan, instruksi wali kota untuk pengendalian inflasi dalam 100 hari kerja ini perlu dilaksanakan secepatnya. Sebab keinginan pak wali untuk memastikan kebijakan pemerintah harus benar-benar dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

“Mengingat momentum ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1446 H ini perlu diantisipasi secara serius karena sangat berpengaruh pada stabilitas harga,”katanya.

Dia bilang Pasca mengikuti Retreat di Magelang, pak wali sangat tegas mendorong kebijakan 100 hari yang berpihak kepada masyarakat Kota Tidore Kepulauan, tanpa kecuali.

“Maka apapun programnya yang penting untuk masyarakat, kami siap tindaklanjuti arahan beliau,”tegasnya.

Sementara itu, Arif Radjabessy, Inspektur Daerah selaku Ketua tim 3 mengatakan yang diinginkan Pak Wali dalam upaya pengendalian inflasi adalah dengan menggelar pasar gratis untuk masyarakat rentan dan tidak mampu.

“Kalau dulu kita melakukan operasi pasar murah, kali ini pak wali meminta dikaji tentang kebijakan pasar gratis untuk mengurangi beban masyarakat. Pak wali sangat memperhatikan kondisi masyarakat dan daya beli di tengah momentum ramadhan ini,”ungkapnya.

Arif bilang hasil kajian tim telah merumuskan beberapa opsi kebijakan pasar gratis, seperti melalui Bantuan Pangan oleh Dinas Ketpang, Bantuan Bapok oleh Dinas Perindagkop, Bantuan Bahan Perikanan oleh Dinas Perikanan, Bantuan Pupuk oleh Dinas Pertanian dan Bantuan Peralatan Naker oleh Disnakertrans.

Namun ada opsi lain yang dilakukan dalam situasi mendesak yang bisa dibiayai dari dana tak terduga, yaitu melalui program bantuan sosial.

“Sebagaiman Juknis Mendagri tahun 2022, mengisyaratkan bantuan gratis untuk pengendalian inflasi dilakukan melalui bantuan sosial untuk kelompok rentan,”ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, kami akan melaporkan semua opsi ini kepada pak wali kota pada hari Senin pekan depan.

“Kami akan menawarkan beberapa opsi kepada beliau untuk dapat disesuaikan dengan regulasi dan kondisi saat ini,”jelasnya.

Arif Radjabessy juga mengatakan selain opsi operasi pasar gratis, tim 3 juga menetapkan satu data sebagai sasaran penerima.

“Satu data penerima harus bersumber dari DTSEN atau DTKS yang ada di dinas Sosial untuk memastikan penerima bantuan sosial nanti adalah kelompok miskin dan rentan,”ungkapnya.

Adapun Tim 3 Pengendalian Inflasi untuk 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Staf Ahli Abdul Hakim Adjam, Inspektur Daerah, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis PMD, Kadis Nakertrans dan Kadis Pertanian.

Selain itu terdapat pejabat eselon 3 yang turut hadir seperti Sekretaris Perindagkop, Sekretaris Dinsos, Sekretaris BPKAD, Kabag Ekonomi, Kabag Hukum dan sejumlah kepala bidang, koordinator PKH, dan fungsional terkait. (**)

Editor : Uku

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *