
TIDORE, TERBITMALUT.COM — Ritual Adat Raro Ake Dango sebagai kegiatan pembuka dalam rangka perayaan Hari Jadi Tidore (HJT) ke-917 Tahun 2025 berlangsung khidmat dan penuh dengan nuansa kesakralan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, di Lapangan Sonine Gurua, Gurabunga, Selasa (8/4/2025) malam.
Dikesempatan itu, Wali Kota mengajak masyarakat Kota Tidore kepulauan untuk sambut awal rangkaian kegiatan Hari Jadi Tidore ke-917 Tahun 2025 yang dimulai dengan Ritual Ake Dango ini, yang akan melangitkan doa-doa baik agar seluruh rangkaian dapat berjalan dengan lancar.
“Ritual ini menjadi syahdu, karena dibuat sederhana namun kaya akan niat dan ketulusan sebagai bentuk apresiasi akan budaya yang kita miliki, selain itu untuk menunjukkan kepedulian kita akan budaya yang telah menjadi identitas kita sebagai orang Tidore,”ujarnya.
Muhammad Sinen menambahkan, Ritual Ake Dango juga begitu kental dengan rasa tanggung jawab sebagai generasi yang memiliki kewajiban untuk melestarikan dan kelak dapat mewariskannya secara utuh kepada generasi selanjutnya.
“Jangan pernah dibiarkan hilang dari tangan kita, momen ini harus menjadi sebuah sejarah yang kelak dapat menjadi cerita bagi para generasi selanjutnya, bahwa kita telah mengambil bagian dalam merawat tradisi,”harapnya.
Lebih lanjut, Muhammad Sinen mengatakan, kesempatan ini juga harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dengan mencurahkan cinta kepada tradisi dan budaya yang dimiliki. Karena, nilai luhur suatu daerah akan dikenal dan dihargai apabila masyarakatnya mau peduli dan mengenal dengan baik akan adat dan sejarah yang dimiliki.
“Oleh karena itu, kami mengharapkan perhatian kita semua yang hadir ditempat ini, para pemangku kepentingan untuk menunjukkan rasa cinta akan daerah ini, mari kita berkolaborasi dengan erat agar tujuan pembangunan daerah ini dapat dicapai serta harapan luhur dari pendahulu kita akan daerah ini pun dapat kita raih,”ajaknya.
Orang nomor satu di Kota Tikep juga menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian serius serta kerjasama yang terjalin dengan baik antara Pihak Kesultanan Tidore, Masyarakat Adat Kelurahan Gurabunga, yang telah ikut menjaga adat dan budaya Tidore sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.
Rangkaian acara peringatan HJT ke-917 tersebut, dikemas dalam bentuk malam Perjamuan Masyarakat Pegunungan yang diawali dengan Prosesi Ritual Adat Ake Dango (Air Bambu). Prosesi ini merupakan ritual pertemuan lima marga untuk mengantarkan air menggunakan Rau yang telah diambil dari puncak gunung untuk dipersatukan dalam Bambu (Dango).
Air yang disatukan dalam bambu (Ake Dango) selanjutnya didiamkan semalam di lapangan Sonine Gurua dan dijaga oleh perwakilan Lima Marga yang bersenjatakan parang dan salawaku. Penjagaan ini dilakukan demi keamanan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan sampai besok paginya.
Ake Dango selanjutnya akan diantarkan menuju ke kedaton Kesultanan Tidore dan dilanjutkan dengan ritual lufu kie yang dipimpin oleh Sultan Tidore. Prosesi Raro Ake Dango ini juga diiringi dengan tarian salonde, tarian khas sanggar seni Rau Gabi Kelurahan Gurabunga dan Kabata.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Sultan Tidore Husain Alting Syah bersama Jou Boki, Ketua PKK Kota Tidore, Wakil Wali Kota Tidore bersama Ketua I TP PKK, Sekretaris Daerah bersama Ketua DWP Tidore, serta Forkopimda Kota Tidore Kepulauan. (**)
Editor : Uku