
TERNATE, TERBITMALUT.COM — Himpunan Pelajar Mahasiswa Moti Kota (HPMMK) mendesak pemkot Ternate menyedihkan Ambulance Laut yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat Pulau Moti. Hal itu setelah, pemerintah kota Ternate pada Jumat, (21/3/2025) kemarin meletakan batu pertama pembangunan SPBU di Kelurahan Moti Kota.
Bagi Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Moti Kota (HPMMK), Muis Ade, bahwa percepatan pembangunan SPBU di Pulau Moti, tidak harus mengabaikan pengadaan Ambulans laut untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas Moti.
“Karena, pemenuhan hak-hak masyarakat Moti dalam memperoleh pelayanan Kesehatan berupa pengadaan ambulans laut di Puskesmas Moti sangat penting,”ujarnya kepada Terbitmalut.com Sabtu, (22/3/2025).
Menurut dia, fasilitas Ambulans laut, diatur dalam undang-undang nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan Pasal 29 Ayat (3) yang menjelaskan bahwa Pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan fasilitas tingkat lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan kebutuhan Pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
“Bahwa dengan minimnya fasilitas pelayanan kesehatan sehingga pasien yang dirujuk dari Puskesmas Moti ke Ternate, pihak keluarga pasien harus menggunakan Body Pajeko dengan biaya Rp. 1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus), dan bahkan kurang lebih di tahun 2023 lalu ada pasien yang dirujuk ke Ternate dengan hanya menggunakan Body Pajeko dengan kondisi mesin yang tidak memungkinkan sehingga pasien tidak tertolong,”ungkapnya.
Untuk itu, kami meminta kepada pemkot agar tidak menyampingkan hak-hak masyarakat Moti untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Selain pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan lingkar, Pelabuhan Tanjung pura di kelurahan Takofi dan kelurahan tafaga yang menjadi akses masyarakat Moti paling urgent justru kondisinya dari tahun ke tahun sangat di prihatinkan.
“Dengan kondisi yang rusak parah, Alih-alih Pemkot Ternate hanya menjadikan Moti sebagai Politik percobaan yang lebih memprioritaskan pembangunan di kota Ternate ketimbang di tiga kecamatan terluar, salah satunya Pulau moti,”ujarnya.
Sehingga, kami mendesak pemerintah kota Ternate untuk secepatnya melakukan pengadaan ambulans laut di Puskesmas pulau moti. Namun, fasilitas Ambulans laut yang dimaksudkan tidak dalam mekanisme pelayanan hanya 1 unit Ambulance laut yang melayani tiga pulau terluar (Bahim).
“Sebab itu merupakan praktek dan konsep penanganan pasien paling buruk. Selain ambulans laut, perbaikan jalan lingkar moti, pelabuhan Tanjung pura di kelurahan Takofi dan pelabuhan di kelurahan tafaga, kecamatan moti juga harus menjadi perhatian,”pintanya. (**)
Editor : Uku