
TERNATE, TERBITMALUT.COM — Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin (PFM) Dinas Sosial Kota Ternate inisial (IH) Diduga melakukan pencemaran nama baik terhadap pegawai Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara pada Jumat, (6/9/2024) malam.
Ibu Una (54 tahun) salah satu korban yang juga pegawai Dinsos Provinsi Maluku Utara, kepada Terbitmalut.com Sabtu, (7/9/2024) menceritakan awal kejadian dugaan pencemaran nama baik yang ia alami bersama 11 teman lainnya di posko Pengungsi SMK Negeri 4 Kota Ternate.
Pada awalnya, kita ada 12 pegawai ditugaskan untuk melakukan sortir atau pilih pakaian bekas dari sumbangan bantuan untuk para pengungsi korban bencana banjir bandang di Kelurahan Rua. Kebetulan, ada juga pakaian yang baru juga, hanya saja itu pakaian dalam.
“Sumbangan ini, diantar di sore hari sehingga kita melakukan sortir ini sampai malam. Ketika itu salah satu kabid PFM Dinas Sosial Kota Ternate inisial IH ini masuk dan suruh kita keluar. Padahal pakaian yang kita sortir itu belum selesai, karena hasil pakaian yang kita sortir lebih mempermudah kita untuk bagikan ke pengungsi,”ucapnya.
Hanya saja, lanjut Una, pak kabid ini berteriak dengan kasar untuk suruh kami keluar, dengan alasan dia lelah (capek). Padahal kita juga sama capek, hanya karena pekerjaan itu belum selesai dan waktu baru belum sampai pada pukul 20.00 WIT.
“Tidak hanya kami yang diusir, tapi para pengungsi juga, padahal para pengungsi laki-laki ini kan mereka baru pulang kerja ada yang lain pergi ngojek, menangkap ikan, sehingga mereka juga belum selesai pilih baju yang ingin mereka gunakan, malah diusir keluar juga dari gudang pakaian,”ungkapnya.
Tapi, beliau bersikeras untuk mengusir para pengungsi dan kami (pegawai dinsos Provinsi) untuk keluar, dengan alasan mau tutup pintu. Padahal, ada pihak keamanan juga yang berjaga misalnya ada Polisi, Tentara dan Satpol-PP.
“Hanya saja, ia bilang ke kami bahwa kami sudah mencuri pakaian hasil sumbangan untuk pengungsi (ngoni so papancuri) karena barang yang disumbangkan ini banyak yang hilang. Jadi kita mau tutup,”terang ibu Uma yang mengulangi bahasa kabid PFM itu.
Ia menambahkan, sehingga kita tidak terima dengan bahasa menuduh ke kami sebagai pencuri. Kami pun bertanya balik ke pak kabid itu, apakah ada bukti bahwa kami maling (torang ini so pencuri pakaian) ?. Pak kabid bilang ada bukti, tapi beliau tidak menunjukkan bukti dan orang yang mana yang sudah mencari.
“Torang langsung tanya ke beliau, mana orang yang mencuri pakaian hasil sumbangan untuk para pengungsi. Hanya saja, beliau berdalih sudah melihat torang yang mencuri. Padahal kunci gudang pakaian itu beliau sendiri yang pegang. Dan memang informasinya sudah banyak barang yang hilang dengan karung-karung,”ungkapnya.
Ibu Uma juga menyampaikan, bahwa dengan insiden ini kami sudah melaporkan ke Polres Ternate dan memang ada upaya mediasi.
“Hanya saja ini merugikan ke kami, karena yang beliau teriakin kami yang sudah mencuri barang atau pakaian itu di depan orang banyak. Karena ada pengungsi, ada orang-orang dari kementerian, sehingga ini membuat kami malu,”tegasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong saat di konfirmasi Terbitmalut.com Sabtu, (7/9/2024) menyampaikan, akan mengecek adanya laporan pencemaran nama baik dari Pegawai Dinsos Provinsi kepada salah satu Kabid Dinsos Kota Ternate inisial IH.
“Nanti saya cek dulu ya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), “singkatnya kepada Terbitmalut.com (**)
Editor : Uku
Sebagai kepala bidang, seharusnya tidak serta merta menuduh seperti itu…. Pejabat harus tau etika dan bgaimana cara menyampaikan dan apa yg akan di sampaikan. Karna kecerdasan bukan hanya secara intelektual tp lebih lg cerdas secara emosional,
Ada pribahasa yg mengatakan bahwa, adap deng ilmu, adap lebih tinggi.
Mungkin kabid itu di angkat kerna pendekatan hubungan emosional jd seperti itu….
Sebagai kepala bidang, seharusnya tidak serta merta menuduh seperti itu…. Pejabat harus tau etika dan bgaimana cara menyampaikan dan apa yg akan di sampaikan. Karna kecerdasan bukan hanya secara intelektual tp lebih lg cerdas secara emosional,
Ada pribahasa yg mengatakan bahwa, adap deng ilmu adap lebih tinggi dari Ilmu