DPRD Halteng Fasilitasi Penyelesaian Polemik Wisata Goa Boki Maruru

WEDA, TERBITMALUT.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Tengah menggelar pertemuan tatap muka dengan para pengelola destinasi wisata Goa Boki Maruru yang terletak di Desa Sagea dan Desa Kiya, Kecamatan Weda Utara, pada Selasa, (8/4/2025) yang berlangsung di ruang rapat DPRD Halteng ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPRD, Munadi Kilkoda.

Pertemuan ini digelar untuk merespon atas polemik yang mencuat sepanjang bulan Maret 2025 lalu antara pengelola wisata Goa Boki Maruru dan pemerintah Desa Sagea dan Desa Kiya.  Persoalan pengelolaan destinasi wisata tersebut menjadi sorotan karena berdampak langsung pada masyarakat dan sektor pariwisata lokal.

Wakil Ketua DPRD Halteng, Munadi Kilkoda menyampaikan, bahwa DPRD telah menerima aspirasi dari masyarakat desa Sagea Kiya yang saat ini mengelola kawasan wisata tersebut.

Baca Juga :

Kapolres Halteng Pimpin Sertijab Kapolsek Pulau Gebe dan Kasi Propam

“Tadi kami menerima masyarakat Sagea Kiya yang mengelola Boki Maruru. Setelah mendengar keluhan mereka, kami berencana akan memanggil pemerintah desa Sagea Kiya bersama pengelola Boki Maruru, agar bisa difasilitasi penyelesaian polemik yang terjadi,”ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Terbitmalut.com

Ia menegaskan, bahwa pihaknya berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

“Kami sangat berharap polemik ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, agar baik pengelola maupun pemerintah desa sama-sama diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan,”ucapnya.

Lebih lanjut, Munadi menyampaikan, harapannya agar akses ke Goa Boki Maruru dapat segera dibuka kembali, mengingat tingginya antusiasme wisatawan lokal yang ingin berkunjung, terutama di hari-hari libur.

“Kalau akses ke Boki Maruru terus ditutup, bukan hanya pengunjung yang dirugikan, tetapi juga masyarakat dan pemerintah desa setempat,”ungkapnya.

Dengan inisiatif ini, DPRD Halteng menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pariwisata lokal sekaligus menjaga harmonisasi antara masyarakat dan pemerintah desa sebagai pengelola sumber daya wisata. (Dewa)

Editor : Redaksi