ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Sebagai upaya untuk menurunkan stunting di Kota Ternate, Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) menggelar rapat koordinasi (Rakor) semester I tahun 2024 yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Kantor Bappelitbangda, Rabu (10/7/2024).

Di kesempatan itu, Rizal Marsaoly mengatakan, upaya untuk menekan prevalensi stunting menjadi 14 persen di akhir tahun 2024 sebagaimana program pemerintah pusat harus diusahakan secara bersama.

“Kunci untuk kita suksesnya program ini adalah bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder,”ucapnya, seraya menyebutkan TPPS perlu melakukan evaluasi dan koordinasi untuk mengetahui sejauh mana program-program penurunan stunting dilaksanakan.

“Sehingga percepatan penurunan stunting yang merupakan program prioritas pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024 dan didukung dengan RPJMD di daerah bisa tercapai. Untuk itu saya berharap program-program terkait percepatan penurunan stunting yang melekat di OPD harus diseriusi,”tegasnya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan pernyataan komitmen rembuk stunting Kota Ternate tahun 2024.

Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ternate yang juga selaku sekretaris TPPS, Rajman Makka mengatakan, rembuk stunting merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah.

“Guna memastikan dan merumuskan rencana kegiatan dan program intervensi pencegahan percepatan penurunan stunting baik intervensi spesifik maupun sensitif,”terangnya.

Karena sesuai rencana strategi percepatan penurunan stunting, rembuk stunting merupakan instrumen dalam bentuk review kinerja TPPS melalui 8 aksi konvergensi yaitu aksi 3 yang hasilnya akan diinput pada master Ansit Dirjen Bangda Kemendagri.

Maka merujuk pada Perpres RI nomor 272 tahun 2021, target prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024. Kota Ternate pada tahun 2023 prevalensi stunting sebesar 17,1%.

“Namun sesuai hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) yang dilaunching tahun 2024 prevalensi stunting Kota Ternate naik menjadi 21,1%,”ungkapnya.

Hanya saja, disisi lain sesuai hasil intervensi serentak pencegahan stunting melalui penimbangan dan pengukuran yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2024 hasil sementara sasaran E-PPGM 10.267, jumlah yang diukur 9.929 dengan jumlah anak stunting 412 dengan persentase 4,0 persen.

Rajman menambahkan, kurang lebih ada 6 kegiatan percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan pada semester 1 ini

Pertama, orientasi tim pendamping keluarga (TPK) sebanyak 125 kelompok, 375 orang. kedua, verifikasi dan validasi data berisiko stunting. Tiga, identifikasi dan seleksi data sasaran cantin, ibu hamil, pasca salin dan balita. Empat, diseminasi audit kasus stunting semester 1 tahun 2024. Lima, promosi dan sosialisasi menjadi orang tua hebat dan pemberdayaan keluarga dan yang ke enam Pembayaran honorarium surveillance TPK.

Sebagai informasi, Rakor TPPS Kota Ternate diikuti oleh para pimpinan OPD, Kasubag Perencanaan, Camat dan Lurah yang berada pada daerah lokus stunting tahun 2024 sebanyak 60 peserta. (**)

Editor : Sukur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *