
WEDA, TERBITMALUT.COM — Rapat Paripurna DPRD Halmahera Tengah Yang digelar pada Kamis 24 April 2025 kemarin seharusnya menjadi momentum penting dalam menegakkan akuntabilitas pemerintahan daerah justru tercoreng oleh ulah memalukan sejumlah anggota dewan.
Di tengah pembacaan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024, beberapa legislator malah asyik bermain gadget.
Alih-alih menyimak laporan Ketua Pansus, Kabir Kahar, yang memuat evaluasi penting atas jalannya roda pemerintahan, sejumlah anggota dewan lebih memilih menunduk menatap layar ponsel masing-masing. Pemandangan ini tak hanya mencederai kesakralan forum sidang, tetapi juga menjadi simbol buruknya disiplin dan tanggung jawab wakil rakyat.
Fenomena tersebut mendapat sorotan tajam dari kalangan Akademisi, Isra Muksin Dosen Universitas Bumi Hijrah yang menilai sikap anggota dewan itu sangat tidak etis dan merusak citra institusi legislatif.

“Jika benar pada saat Rapat Paripurna lalu banyak anggota DPRD Halmahera Tengah yang asyik bermain telepon genggam, itu sangat tidak etis,” tegas Isra saat dikonfirmasi Terbitmalut.com Jumat, 25 April 2025.
Ia menegaskan, sebagai wakil rakyat, anggota dewan punya kewajiban utama menyerap dan menyuarakan aspirasi publik, bukan justru mengabaikan tanggung jawab saat momen-momen penting seperti sidang paripurna.
“Ke depannya para wakil rakyat harus lebih fokus pada aspirasi rakyat, apalagi saat sidang istimewa seperti itu,”tambahnya.
Ketika rakyat berharap transparansi dan integritas, yang muncul justru ketidakseriusan. Sikap ini menunjukkan betapa jauh jarak antara semangat reformasi birokrasi dan realitas perilaku para pemegang mandat rakyat. (**)
Penulis : Dewa

Editor : Redaksi