
LABUHA, TERBITMALUT.COM — Buntut kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kurang lebih satu bulan, Warga Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Halmahera Selatan, akhirnya memblokade satu unit Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) pada Kamis, (17/4/2025).
Bagi warga, pengelola APMS telah diduga melakukan praktik curang dengan menjual BBM ke luar desa demi keuntungan pribadi. Sehingga, menyebabkan masyarakat setempat, terutama nelayan dan petani, melayangkan protes.
Protes yang dimaksud adalah melakukan aksi pemalangan sejak sore hari, di mana warga menutup akses masuk ke fasilitas APMS. Mereka mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, namun tidak pernah ditanggapi oleh pihak pengelola.
Perwakilan Pemuda Laromabati, Jusan Taib mengatakan, aksi tersebut adalah bentuk keresahan dan kekecewaan warga atas distribusi BBM yang tidak adil dan merata.
“Kami di desa ini tidak pernah dapat pelayanan yang layak. APMS ini hanya ada namanya saja. Kami tidak pernah dapat BBM, malah lebih banyak dijual ke orang luar,”ungkapnya seperti rilis diterima, Kamis (17/4/2025).
Jusan juga menjelaskan bahwa kelangkaan BBM tersebut membuat aktivitas melaut dan bertani terhambat karena ketiadaan solar dan premium.
Untuk itu, pemerintah daerah dan pihak Pertamina harus segera turun tangan dan mencabut izin pengelola APMS jika terbukti melakukan pelanggaran.
“Kalau dalam waktu dekat tidak ada solusi, kami akan tutup total APMS ini sampai ada tanggapan dari pengelola,”tipalnya.
Jusan mengungkapkan bahwa selama hampir satu bulan terakhir, warga kesulitan mendapatkan BBM, baik subsidi maupun non-subsidi. Padahal, sekitar 40 ton BBM disebut baru saja masuk ke APMS tersebut.
“Kalau kita hitung banyaknya kendaraan di Kayoa Utara, 40 ton itu sangat cukup, bahkan lebih, untuk memenuhi kebutuhan warga. Tapi BBM itu habis begitu saja, dan warga tidak menerima pelayanan apapun,”jelasnya. (**)
Editor : Uku